twitter
rss

Sekedar posting foto rumah adat di Indonesia

  1. Aceh (rumoh aceh) 
  2. Batak Sumatra Utara (rumah balai batak toba) 
  3. Sumatra Barat (rumah gadang) 
  4. Kepulauan Riau (rumah melayu selaso jatuh kembar) 
  5. Profinsi Jambi (rumah panggung) 
  6. Sumatera Selatan (rumah limas) 
  7. Profinsi Lampung (rumah nuwo sesat) 
  8. Profinsi Bengkulu (rumah bubungan lima) 
  9. DKI Jakarta (rumah kebaya gambar) 
  10. Profinsi Jawa Barat (rumah kasepuhan) 
  11. Jawa Timur,Jawa Tengah,Jogjakara (rumah joglo) 
  12. Profinsi Bali (rumah gapura candi bentar) 
  13. Nusa Tenggara Barat (rumah dalam loka semawa) 
  14. Nusa Tenggara Timur (rumah sao asa moka lakitana) 

  15. Kalimantan Barat (rumah panjang) 
  16. Kalimantan Tengah (rumah betang) 
  17. Kalimantan Selatan (rumah banjar) 
  18. Kalimantan Timur (rumah lamin) 
  19. Sulawesi Utara (rumah bolaang mangondow) 
  20. Sulawesi Tengah (rumah sauraja) 
  21. Sulawesi Tenggara (rumah laikas) 

  22. Sulawesi Selatan (rumah tongkonan) 
  23. Profinsi Maluku (rumah baileo) 
  24. Papua (rumah honai) 
  25. Gorontalo (rumah doloupa) 

 Kalo ngomongin masalah sosial budaya Indonesia itu ga ada habis-habisnya, keanekaragaman budaya Indonesia memang sangat berfariasi, hampir semua kelompok masyarakat di Indonesia memiliki budaya tersendiri yang di antaranya menjadi ciri khas tersendiri bagi suatu kelompok masyarakat.
 Namun seiring perkembangan zaman budaya-budaya di Indonesia mulai berubah, pudar, bahkan hilang. Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang perubahan sosial budaya di Indonesia.


1.       1.Perubahan Sosial
    Menurut Selo Soemarjan bahwa perubahan social adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya dan perilaku dantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Pada dasarnya ada empat perkara penting dalam teori perubahan social yaitu:
a)      Perkara asal usul
Masyarakat tradisional yang masih ada sekarang ini dapat dijadikan petunjuk kondisi awal yang dapat kita gunakan untuk menelusuri perkembangan masyarakat modern atau masa kini
b)      Solidaritas mekanik dan organic
Solidaritas mekanik dapat ditemukan dalam organisasi social masyarakat tradisional, yang terdapat kecenderungan untuk mempertahankan ide bersama dan tata social yang seragam untuk menjaga keutuhan solidaritas kolektif tersebut.
c)       Pembagian kerja
Pembagian kerja dalam masyarakat kecenderung yang memiliki solidaritas organic. Hal ini disebabkan jumlah dan tingkat interaksi yang meningkat mengakibatkan peningkatan dalam pembagian kerja.
d)      Arah perkembangan masyarakat modern terjadi dari solidaritas mekanik ke solidaritas organic. Hal ini dimaksudkan untukemperthankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan yang lebih baik.

2.       2.Perubahan kebudayaan
   Oleh karea perubahan berlangsung dalam jangka panjang an terus menerus maka harus diuopayakan agar perubahan kebudayaan dapat mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat yang lebih baik. Hal ini dapat terjadi bila perubahan kebudayaan tersebut berlangsung secara perlahan-lahan dan terarah.
Dalam perubahn kebudayaan adaya konsep akulturasi.  Menurut para ahli antropologi, pada dasarnya dalam topic akulturasi sedikitnya ada lima masalah khusus yang harus dikaji, yaitu :
a)      Mengenai metode-metode untuk mengamati, melukiskan, dan menguraikan suatu proses akulturasi dalam suatu masyarakat.
Salah sau metode untuk mengamati poses aulturasi yang terjadi dalam masyarakat adalah reported observation at intervals. Metode ini mewajibkan peneliti untuk mengamati masyarakat yang sedang mengalami pegaruh kebudayaan asing dengan beberapa kali mengunjungi amasyarakat yang bersangkutan.
b)      Jalannya suatu proses akulturasi
Adanya berbagai unsure kebudayaan yang mudah berubah dan sukar berubah bila dihadapkan dengan pengaruh kebudayaan asing. Oleh karena itu perlu dipahami bahwa perbedaan tersebut terletak pada:
·         Inti kebudayaan. Inti kebudayaan pada umumnya sulit untuk berubah
·         Bagian perwujudan lahir. Bagian ini mudah untuk berubah jika dihdapkan dengan kebudayaan asing.
c)       Psikologi dalam suatu proses akulturasi
Dari berbagai proses akulturasi dalam suatu kebudayaan, diantaranya disebabkan karena adanya perbedaan kepribadian dari tiap individu dalam masyarakat yang tengah mengalami proses akulturasi. Di dlam golongan-golongan social masing-masing memiliki sub kebudayaan yang berbeda.perbedaan ini terjadi dalam menerima, mengakomodasikan dan mengintegrasikan pengaruh kebudyaaan asing dalam intensitas dan cara yang lain.
d)      Timbulnya inovasi
Disamping produk-produk baru dalam inovasi termasukjuga pembukaan daerah/pasar baru, penemuan sumber-sumber baru, dan peubahan organisasi industri sehingga terjadi efisiensi.
Proses peubahan yang terjadi karena adanya pembaruan tersebut diatas disebut inovasi.
e)      Gejala penolakan atau penghindaran akulturasi
Suatu masyarakat yang sedang dalam proses akulturasi berada dalam masa transisi 


Demikian pembahasan tentang sosial budaya di Indonesia, apabila terdapat kesalahan-kesalahan pemahaman saya mohon maaf.

            Masyarakat adat Tenganan Bali merupakan masyarakat yang masih sangat mempertahankan tradisi-tradisi yang berjalan di dalamnya sejak dulu. Semua kehidupan mereka sudah tertata rapi dengan adanya peraturan mengikat yang masih sangat dijunjung tinggi, termasuk peraturan di dalam pola perkawinan dan sistem kekerabatannya. Pola perkawinan masyarakat adat Tenganan Bali menganut sistem perkawinan endogamy, dimana masing-masing masyarakatnya diharuskan menikah dengan warga yang berasal dari dalam Tenganan itu sendiri. Apabila terdapat pelanggaran dalam pernikahan maka akan mendapat sanksi berupa maselong ( dibuang ). Pola perkawinan dalam masyarakat Tenganan melarang adanya sistem poligami, hal itu dikarenakan sangat melarang peraturan ( awig-awig ). mereka juga melarang adanya pernikahan antar sepupu yang dianggap akan mendatangkan bencana apabila hal itu terjadi.  Ada tiga cara perkawinan di dalam masyarakat Tenganan yaitu dengan kawin pihak atau pinang, kawin paksa dan kawin nganten. Dalam pola perkawinannya berbeda dengan pola perkawinan pada masyarakat umumnya yang tidak memperbolehakan dilakukannya perceraian.  Sistem kekerabatan masyarakat Tenganan menggunakan sistem patrilinieal atau sistem kekerabatan yang ditarik dari garis keturunan ayah. Di Tenganan tidak terdapat pembedaan mengenai penggunaan istilah kekerabatan dengan masyarakat di desa-desa yang ada di Bali. Hubungan kekerabatan yang terdapat dalam masyarakat adat Tenganan Bali adalah baik, akrab dan harmonis.
            Masyarakat adat Tenganan Bali merupakan masyarakat yang masih sangat mempertahankan tradisi-tradisi yang berjalan di dalamnya sejak dulu. Semua kehidupan mereka sudah tertata rapi dengan adanya peraturan mengikat yang masih sangat dijunjung tinggi, termasuk peraturan di dalam pola perkawinan dan sistem kekerabatannya. Pola perkawinan masyarakat adat Tenganan Bali menganut sistem perkawinan endogamy, dimana masing-masing masyarakatnya diharuskan menikah dengan warga yang berasal dari dalam Tenganan itu sendiri. Apabila terdapat pelanggaran dalam pernikahan maka akan mendapat sanksi berupa maselong ( dibuang ). Pola perkawinan dalam masyarakat Tenganan melarang adanya sistem poligami, hal itu dikarenakan sangat melarang peraturan ( awig-awig ). mereka juga melarang adanya pernikahan antar sepupu yang dianggap akan mendatangkan bencana apabila hal itu terjadi.  Ada tiga cara perkawinan di dalam masyarakat Tenganan yaitu dengan kawin pihak atau pinang, kawin paksa dan kawin nganten. Dalam pola perkawinannya berbeda dengan pola perkawinan pada masyarakat umumnya yang tidak memperbolehakan dilakukannya perceraian.  Sistem kekerabatan masyarakat Tenganan menggunakan sistem patrilinieal atau sistem kekerabatan yang ditarik dari garis keturunan ayah. Di Tenganan tidak terdapat pembedaan mengenai penggunaan istilah kekerabatan dengan masyarakat di desa-desa yang ada di Bali. Hubungan kekerabatan yang terdapat dalam masyarakat adat Tenganan Bali adalah baik, akrab dan harmonis. 

   Namaku Anisa Wardani, umur 19 tahun, sekarang aku sedang kuliah di UNNES semester 3. Kebetulan saat ini ada tugas TIK yaitu tugas membuat blog ,sehingga jadilah blogku yang sederhana ini.
   Karena saya mengambil prodi pendidikan Sosiologi dan Antropologi, sehingga blog ini akan membahas tentang masyarakat dan kebudayaan. Namun selain membahas tentang masyarakat dan kebudayaan juga akan membahas yang lainnya diluar pembahasan tersebut.
 Sebelumnya saya tidak tahu tantang apa itu blog, namun karena tuntutan tugas kuliah maka mau gak mau mulai sekarang aku mulai belajar tentang blog dan menjadi seorang blogger.
  Mungkin cukup disini postingan pertamaku yang sangat sederhana ini....  sekian dan sampai jumpa di postingan berikutnya.